Headline

Sistem Tata Surya: Pengertian, Susunan, & Teori Pembentukannya

Written By Unknown on Senin, 06 Februari 2017 | 18.05

Pengertian, Susunan, & Teori Pembentukannya| Hai bro & sist kali informasi seputar apa itu tata surya ?.. teori pembentukan tata surya dan susunan dalam tata surya itu sendiri. Pertama-tama kita mulai dengan Apa itu Tata Surya ?..  Secara umum, Pengertian Tata Suryaadalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari sebagai inti dan benda atau semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata Surya terdiri dari matahari, planet-planet dan seluruh benda-benda di angkasa yang beredar mengelilinya. Planet-planet penyusun tata surya kita adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Teori Pembentukannya dan Asal-Usulnya

Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya dan teori-teori pembentuka tata surya menurut yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut...  

1. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Nebula
Teori nebula menyebutkan bahwa pada awalnya tata surya berupa kabut raksasa yang mana kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang sebagian besar adalah hidrogen. Akibat dari gaya gravitasinya membuat kabut menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari tersebut berputar, menyusur, dan semakin cepat membuat cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Dari gaya gravitasi, membuat gas-gas memadat seiring dengan penurunan suhunya membuat terbentuknya planet dalam dan planet luar. Menurut Laplace bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Mengenai teori nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) di tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen di tahun 1796 sehingga mengapa hipotesis ini lebih dikenal dengan sebutan Hipotesis Nebula Kant-Laplace.

2. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Planetisimal 
Teori planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk dari adanya bintang yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut membuat tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari.
Dari efek gravitasi bintang membuat terbentuk dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sedangkan bagian besar dari materi tertarik kembali, dan sebagian lainnya akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda yang berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal dan bagi beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut kemudian bertabrakan dari waktu-ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sedangkan untuk sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

3. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Pasang Surut Bintang
Berdasarkan teori pembentukan tata surya dalam hipotesisi pasang surut bintang bahwa planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaannya hampir dalam keadaan bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bversama mereka, kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun hal ini dibantah oleh astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan mengenai hal itu tidak mungkin terjadi, begitupun menurut astronom Henry Norris Russell. Hipotesisi pasang surut pertama kali ditemukan oleh James Jeans pada tahun 1917.



4. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Bintang Kembar

Menurut teori pembentukan tata surya pada hipotesis bintang kembar yang berisi bahwa dahulu tata surya kita terdiri dari dua bintang yang memiliki ukuran yang hampir sama ukurannya dan berdekatan dimana salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan tersebut terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinya menurut Fred Hoyle (1915-2001) di tahun 1959 sebagai penemu hipotesisi bintang kembar.



5. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Proto Planet (Awan Debu) 
Teori pembentukan tata surya pada hipotesisi proto planet dikemukakan oleh Carl Van Wezsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandrasekar. Teori hipotesisi planet terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu dimana terdapat gumpalan awan dan deb yang bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun yang lali, salah satu awan gas tersebut mengalami pemantapan. Pada proses pemantapan tersebut partikel-partikel tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.

Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-artikel di bagian tengah cakram kemudian saling menekam sehingga menimbulkan panas dan menjadi berpijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga tercepah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil berpilin juga akan mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.


6. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis The Big Bang 

Teori yang menyatakan bahwa suatu massa sangat besar dan memiliki berat jenis yang besar juga. Karena terdapat reaksi inti, maka massa tersebut meledak dengan hebatnya (big bang). Bagian tersebut berserakan dengan cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, bagian-bagian yang berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih rendah. Kelompok tersebut menjadi galaksi sekarang ini. 

Sejarah Penemuan 

Sejak dulu telah diketahui lima planet yang terdekat dengan matahari selain bumi yakni merkurius, venus, mars, jupiter, dan saturnus yang mana banyak bangsa didunia memiliki nama-nama tersendiri untuk setiap planet tersebut. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di tandai dengan ditemukannya teleskop refraktor oleh Galileo Galilei di tahun 1964-1642 sehingga dapat melihat lebih luas yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.  Dari teleskop tersebut diketahui bahwa venus mengelilingi Matahari dari perubahan posisi venus terhadap matahari, hal ini memperkuat teori heliosentris, bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus 1473-1543.Pengaturan heliosentris adalah matahari dikelilingi oleh mercury ke saturnus.

Model Heliosentris Copernicus dalam naskah. Teleskop temuan galileo terus dikembangkan seperti ilmuan Christian Huygens (1629-1965) yang menemukan Titan, satelit saturnus, yang hampir dua kali dari jarak orbit bumi-jupiter. 

Tidak hanya dari perkembangan teleskop, terdapat temuan Johannes Kepler 1571-1630 yang disebut dengan hukm kepler sebagai perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain. Dan pada puncaknya, terdapat hukum gravitasi yang ditemukan oleh Sir Isaac Newton 1642-1727 dari kedua temuan tersebut membuat pencaharian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya semakin berkembang.

Tahun 1781, uranus ditemukan oleh William Herschel 1738-1822 dari perhitungan teliti dari orbi planet uranus dan dari situlah ditemukan planet neptunus agustus 1846 dan pluto tahun 1930 bahwa dari planet uranus terdapat planet pengganggu planet pengganggu tersebut adalah neptunus dan pluto.

Semakin berkembangnya zaman. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil diluar neptunus yang disebut objek trans-Neptunus yang juga mengelilingi matahari dimana disana terdapat 100.000 objek yang mirip dengan objek sabuk kuiper (sabuk kuiper adalah bagian dari objek-objek trans netunus). Belasan benda langit termasuk dalam objek sabuk kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km ada mei 2004).

Susunan Tata Surya dan Benda-Benda Langit Lainnya 

Di sekitar Matahari terdapat 8 planet dimana sebelumnya terdaat 9 planet namun karena ukurannya sangat kecil dan melanggar orbit. 8 planet tersebut adalah merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, urans, neptunus. kedelapan planet tersebut mengelilingi matahari sebagai pusat atau inti tata surya.
loading...

1. Matahari  

Matahari adalah pusat tata surya kita. Garis tengah kurang lebih 1.392.500 km. Tersusun dari 70% gas hidrogen dan 25% gas helium serta 5% gas lainnya. Jarak Matahari dengan bumi kurang dari 150 juta km. Suhu luarnya kira-kira 60.000 Celcius.

Bagian-bagian dari Matahari adalah 
  • Fotosfer
  • Kromosfer
  • Prominensa
  • Korona 
  • Bintik Matahari

2. Planet-Planet Yang Mengelilingi Matahari 

Gerakan planet mengelilingi matahari disebut dengan rotasi. Seperti yang terdapat diatas bahwa planet yang mengelilingi matahari ada 8 yaitu sebagai berikut..
  • Merkurius, adalah planet yang terdekat dengan Matahari dan terkecil (0,055 massa bumi). Terdapat kawah terbesar yang disebut dengan kolaris. Planet ini juga disebut dengan bintang pagi atau bintang malam dimana waktu edarnya 88 hari, jaraknya dengan matahari adalah 58 juta km. Merkurius tidak memiliki satelit alami. 
  • Venus adalah planet yang ukurannya mirip bumi yaitu 0,815 massa bumi. Seperti bumi, planet venus memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan juga berinti besi, atmosfernya tebal dan mempunyai aktivitas geologi. Namun planet ini lebih kering dari pada bumi dan memiliki atmosfer lebih padat dari pada bumi. Venus tidak mempunyai satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 C, kemungkinan besar disebabkan dari jumlah gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Sampai sekarang ini aktivitas geologi Venus belum dapat dideteksi, akan tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang dapat mencegah habisnya atmosfer, saat ini diduga bahwa sumber atmosfer venus berasal dari gunung berapi. 
  • Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, planet yang satu-satunya diketahui memiliki aktivitas geologi dan memiliki makhluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian da merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dengan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan makhluk hidup yang menghasilkan 21% Oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit terbesar dari planet kebumian di dalam tata surya. 
  • Mars atau planet merah atau bintang belek yang revolusi 687 hari dan rotasinya 24,6 jam. Suhu tertinggi di permukaannya 500-600 Celcius. Planet yang memiliki 2 satelit yaitu fobos dan deimos. Jarak mars dari matahari yaitu sekitar 1,52
  • Yupiter merupakan planet dengan ukuran 318 kali massa bumi dan 2,5 kali massa gabungan dari seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas dalam Yupiter menyebabkan timbulnya ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita-pita awan dan bintik merah raksasa. Sejauh ini, Yupiter memiliki 63 satelit diantaranya terdapat 4 terbesar yaitu Ganymede, Callisto, Lo, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, misalnya gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, merupakan satelit terbesar di Tata Surya yang berukuran lebih besar dari ada Merkurius. 
  • Saturnus merupakan planet yang dikenal sebagai sistem cincinnya, dan memiliki beberapa kemiripan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Saturnus bervolume 60% dari Yupiter, dan memiliki berat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, sehingga dapat dikatakan bahwa planet Saturnus merupakan planet yang tidak padat di Tata Surya. Saturnus mempunyai 60 satelit yang dimana yang diketahi sejauh ini dua diantaranya adalah Titan dan Enceladus dimana telah menunjukkan aktvitas geologis, meskipun hampir terdiri dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan satu-satunya satelit di tata surya yang memiliki atmosfer yang berarti. 
  • Uranus adalah planet dengan massa 14 kali massa bumi yang dikategorikan sebagai planet paling ringan di antara planet-planet luar dan orbitan 90 derajat pada ekliptika dalam mengedari matahari. Inti planet ini sangat dingin dibandingkan dengan gas raksasa lainnya yang hanya memiliki memancarkan sedikit energi panas. 
  • Neptunus atau planet kembar, dikatakan planet kembar karena memiliki 2 buah satelit yaitu Triton dan Neroid. Revolusi dari Neptunus adalah 164,8 tahun dan rotasinya 16,1 jam. Neptunus merupakan planet yang sedikit lebih kecil dari Uranus, dan bermassa 17 kali dari massa bumi, sehingga lebih padat. 
    Sistem Tata Surya: Pengertian, Susunan, & Teori Pembentukannya - Dari kedelapan planet tersebut ara ahli menggolongkan ke dalam dua bagian yaitu sebagai berikut...

    Planet Dalam 

    Adapun dasar penggolongan yang dikatakan planet dalam ada dua macam yakni:
    1. Pada orbit bumi planet dalam yaitu Merkurius dan Venus
    2. Keberadaan asteroid planet dalam yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

    Planet Luar 

    Planet-planet luar adalah yang tidak termasuk dari planet dalam yakni mars, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.  

    Benda-Benda Langit Lainnya 

    Selain dari planet-planet diatas, Tata Surya juga memiliki benda-benda langit sebagai anggota dengan lintasan yang berbeda yaitu sebagai berikut... 
    • Satelit adalah benda langit yang mengiringi planet selama mengelilingi Matahari. Salitet dibedakan menjadi dua macam yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit adalah adalah satelit yang sudah ada dalam tata surya tanpa buatan oleh manusia. Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diluncurkan menggukana roket dengan tujuan tertentu. 
    • Meteoroid adalah benda-benda langit yang kecil melayang-layang di angkasa luar, atau juga sering disebut dengan bintang beralih. Meteoroid yang terlalu dekat dengan Bumi dapat terpengaruh oleh gaya gravitasi Bumi sehingga masuk ke Bumi. Meteroid akan bergesekan dengan atmosfer bumi sehingga menimbulkan bunga api. Cahaya bunga api disebut dengan meteor atau bintang jatuh dapat juga disebut dengan bintang beralih.
    • Komet adalah bola berpijar yang memiliki ekor cahaya, sehingga sering disebut dengan bintang berekor. Komet muncul di tata surya dan dapat dilihat pada waktu tertentu. Komen yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul sekitar 76 tahun sekali.
    • Asteroid adalah benda-benda langit yang berukuran kecil mengedari matahari pada lintasan tertentu. Umumnya asteroid memiliki lintasan edar di antara lintasan edar Mars dan Yupiter. Lintasan asteroid tersebut dinamakan dengan Sabuk Asteroid yang sekarang ini telah dikenal adalah ceres dengan diameter 975 km, juno dengan diameter 265 km, vesta dengan diameter 530 km dan pallas 535 km.

    Baca Juga: 

    Pengertian Biosfer: Apa itu Biosfer ?..
    Pengertian Meteor, Apa itu Meteor ?.. 
    Pengertian Hidrologi: Apa itu Hidrologi 
    Pengertian Revolusi Bumi: Apa itu Revolusi Bumi ?.. 
    Pengertian Komet, Apa itu ?..
    Tata Surya: Pengertian, Fungsi, dan Bagian-Bagian Matahari
    Ciri-Ciri Struktur Lapisan Atmosfer
    Pengertian Litosfer: Apa Itu Litosfer ?.. 
    Pengertian Hidrosfer: Apa itu Hidrosfer ?.. 
    Pengertian Atmosfer dan Lapisan-Lapisan Atmosfer 
    Pengertian, Bentuk, Ciri-Ciri dan Macam-Macam Galaksi 
     
    Demikianlah informasi mengenai Sistem Tata Surya: Pengertian, Susunan, & Teori Pembentukannya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian sistem tata surya, pengertian tata surya, teori pembentukan tata surya, sejarah penemuan tata surya, susunan tata surya, planet-planet tata surya, benda-benda langit lainnya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Cari Blog Ini

    Translate